Selasa, 25 Oktober 2011

Inilah CEO Sehati dengan Steve Jobs (2)


Meskipun Steve Jobs dan kekuatan budayanya sudah tidak bisa ditemui lagi, masih ada pemimpin lain yang bijaksana dan berbakat. Ini berarti, ada peluang bagi mereka untuk menyamai kesuksesan Apple.

Para CEO ini mempunyai kemampuan seperti Jobs untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dan karyawan, serta menentukan industri mereka bagi pesaing dan konsumen.

3. Jim Skinner, CEO McDonald

CEO McDonald Corp Jim Skinner bukanlah pendiri perusahaan yang kini ia pimpin. Tapi ia memulai karirnya sebagai manajer trainee rendahan di restoran McDonald Illinois sekitar 40 tahun silam. Bila Steve Jobs menulis kode, sebelum menulis catatan kepada pemegang saham, Jim Skinner menghitung roti beku sebelum memasukkan dalam neraca McDonald.

Seperti Jobs, Skinner juga terpanggil dipanggil untuk merevitalisasi perusahaannya. Dari 2000 hingga 2003, harga saham McDonald turun drastis dari level di atas US$ 33 hingga ke US$ 13. McDonald berjuang menghadapi persepsi negatif, yakni makanan tidak sehat dan kondisi kerja buruk.

Namun rencana revitalisasi Skinner berhasil membantunya sebagai wakil ketua dan direalisasi ketika ditunjuk sebagai CEO pada 2004. Saham McDonald pun sekarang berada di US$ 87 per saham, hampir tujuh kali dari level terendah 2003.
Sebagian besar rencana Skinner adalah fokus pada pelanggan. Menu bertambah sehat, penambahan menu Dolar. Layanan 24 jam melalui drive-through, kopi di McCafe, akses Wi-Fi dan mendesain ulang toko besar pertama sejak 1970-an untuk kembali memenangkan pelanggan tetap. Dan itu berhasil.

Puncaknya adalah dividen. Pada 2003, dividen tahunan McDonald adalah 40 sen. Sekarang menjadi US$2,40, kenaikan 510% yang menakjubkan hanya dalam delapan tahun, sementara banyak perusahaan memangkas atau meniadakan dividen selama resesi! Alhasil, investor yang datang mungkin berpikir bahwa penciptaan dividen lebih mengesankan.

4. Larry Page, CEO Google

Larry Page adalah programer yang ikut mendirikan Google berdasarkan studi Ph.D nya di Stanford. Kreativitas dan tindakan berdasar pengalaman yang dilakukannya, sangat mirip Jobs, yang bahkan tidak lulus sarjana. Demikian pula misi perusahaan, yakni untuk mengatur informasi dunia dan membuatnya dapat diakses universal dan berguna. Itu adalah fokus pada pelanggan dan pengalaman pengguna.

Pencarian tak berujung Google terhadap inovasi patut dikagumi, ketika begitu banyak perusahaan menderita karena kurang kreativitas. Mungkin ada beberapa kegagalan, tapi siapa bisa berdebat dengan keberadaan Gmail dimana-mana? Lalu ada dominasi mutlak dari Google Maps, Iklan Google dan tentu saja, pencarian Google.

Meskipun saham belum ceria baru-baru ini, Google sudah melesat 375% sejak IPO di 2004. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average hanya naik 10%.

Jangan lupa bahwa Apple juga mencari bentuknya selama tahun-tahun awal. Mungkin yang paling mirip Jobs dari semua itu adalah kemampuan Page untuk menciptakan Next Big Thing, yang benar-benar akan membawa Google ke tingkat berikutnya. Apalagi Larry Page baru saja masuk sebagai kepala eksekutif pada April, mengambil alih dari Eric Schmidt. Ini bisa menjadi awal babak kedua perusahaan.

5. John C. Martin, CEO Gilead Sciences

CEO Gilead Sciences Inc John C. Martin adalah otak di balik salah satu perusahaan farmasi yang berkembang cepat di Wall Street sejak diambil alih pada 1996. Saham tersebut naik 2.700% selama 15 tahun. Sementara indeks Dow hanya naik 85% sejak 1996.

Gilead tidak hanya pengusaha yang cerdas. Seperti Jobs, ia menyerap pengetahuan teknis untuk memimpin suatu perusahaan yang sangat terkait dengan otak. Martin adalah lulusan Ph.D dalam kimia organik dari Universitas Chicago, dan meraih penghargaan dari American Chemical Society dan International Society for Antiviral Research.

Seperti Jobs, Martin memahami bagaimana mengambil risiko yang diperhitungkan dan menggunakan modal secara bertanggung jawab untuk tumbuh dan menekan pesaing. Setelah melesat karena suksesnya obat antivirus termasuk vaksin flu, pada 2006 Gilead melakukan akuisisi kualitas untuk masuk ke pasar kardiovaskular dan pernapasan yang menguntungkan.

Untuk inovasi masa depan, Gilead saat ini dalam pengujian Tahap III untuk empat pengobatan HIV / AIDS, dengan lebih dari satu percobaan Tahap I dan empat obat tambahan dalam periode pra-klinis. Jika salah satu paket perawatan berhasil mengatasi HIV / AIDS, maka Gilead akan benar-benar memiliki produk yang setiap bitnya memilki kekuatan global, seperti iPad. [mdr/habis]

0 komentar:

Posting Komentar

Assalamu Alaikkum wr wb,,, Selamat datang di blog aku yaah semoga kita bisa saling menukar informasi & berbagi ilmu,, Salam Dari firdhaus

Hamster kesayangan Gue ,,,,

 
;